Skip to main content

OVERQUALIFIED: SALAH SATU ALASAN PENOLAKAN KERJA

CRAZYBLOG


Hai blog walker!! Masih soal bukunya Febe Chen:JOB HUNTING!!!

Tahukah kamu alasan penolakan kerja????
Salah satunya adalah mungkin kamu overqualified. Overqualified adalah suatu keadaan di mana kamu melamar pekerjaan yang tingkatannya di bawah kemampuan kamu, atau tidak sesuai dengan kemampuan kamu. Contohnya kamu sebelumnya bekerja sebagai manajer, lalu kamu melamar sebagai office boy, nah hasilnya adalah kamu menjadi pegawai yang terlalu “bermutu”. Meskipun kamu sanagt menginginkan pekerjaan tersebut, tapi tetap saja hal itu membuat pemeberi kerja merasa was-was. Kenapa? Ini dia jawabannya dikutip dari buku Job Hunting (Febe Chen).
  1. orang yang over qualified dikhawatirkan akan menjadi bosan dengan pekerjaan-pekerjaan di bawah standar kemampuannya. Atau ia punya banayak kelebihan dan skill disbanding pekerjaan sehari-hari yang dikerjakannya. Akibatnya adalah kebosanan, dan motivasi bekerja menjadi berkurang.
  2. gaji yang diberikan berada di bawah standar dibandingkan dengan yang seharusnya diberikan kepada orang yang overqualified
  3. akibar dari kedua hal di atas adalah ketidakbahagiaan
  4. orang yang overqualified dengan cepat akan pindah kerja ketika kesempatankerja yang lebih baik menghampirinya.
  5. para manajer yang menolak, biasanya khawatir, bila merekrut orang yang overqualified, mereka akan menggeser posisinya atau mencuri pekerjaannya.
  6. orang yang overqualified biasanya sudah terbiasa dengan perannya sebagai pemimpin sehingga biasanya perlu menyesuaikan diri ketika kembali bekerja sebagai anak buah.

Tapi jangan khawatir, karena setiap ada masalah pasti ada solusinya. Untuk permasalahan overqualified ini bisa di atasi dengan merngkai kata-kata yang kreatif dan tepat sehingga dapat meyakinkan sang pemberi kerja dan tak ragu lagi untuk menerima kamu sebagai karyawannya. Katakanlah:
  1. jika saya tidak mau melakukan pekerjaan itu, saya tidak akan melamar (speechless deh si pewawancara itu wkwkwk)
  2. saya menegaskan bahwa saya tidak mempermasalahkan tugas-tugas sebagai office boy (misalnya). Untuk melakukan pekerjaan bersih-bersih tidaklah menyinggung harga diri saya. Saya tidak menganggap pekerjaan ini sebagai pekerjaan yang tidak layak untuk saya. Saya akan bekerja dengan gairah yang sama dengan jika saya melakukan pekerjaan saya sebelumnya. Saya tidak akan melamar pekerjaan yang saya anggap tidak pantas untuk saya. Karena bagi saya, yang penting adalah kontribusi yang dapat saya sumbangkan bagi perusahaan. Anggap saja keahlian dan kemampuan lain yang saya miliki sebagai daya dukung bagi tim atau departemen di mana saya akan bergabung.
  3. katakanlah anda tidak menginginkan pekerjaan dengan jam kerja yang terlalu panjang dan banyak tuntutan. Karena anda menginginkan keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan.
  4. katakanlah kepada manajer personalia bahwa anda bangga atas pencapaian-pencapaian yang telah anda raih. Sekarang anda tidak tertarik untuk mengejar jabatan dan promosi. Karena yang anda inginkan adalah memberi dukungan atau kontribusi pada perusahaan yang mempekerjakan anda.
Dan masih banyak kata-kata kreatif lainnya. Baca langsung bukunya ya….

Comments

Popular posts from this blog

Cerbung

16.24 Aku menunduk lemas.. persendianku bagaikan 2 kutub magnet yang sejenis : tolak-menolak dan tak mau saling terkait;atau ibarat dua benda sejenis yang ber-adhesi ria: tak semestinya. Tak ada kekuatan untuk mempertahankan tubuhku dari tarikan gravitasi. “Bruuuk!!!”. Aku ambruk, jatuh ke lantai, tapi dokter Ida segera membangunkanku dan membantuku duduk di sofa maroon : warna kesukaanku. Seharusnya aku tidak perlu jatuh, atau lebih tepatnya aku seharusnya duduk di depan dokter Ida : di balik meja. Tapi hasil test laboratorium yang ditunjukkan padaku bagai stimulant dahsyat yang membuat kakiku refleks memberikan daya dan gaya pada tubuhku untuk berdiri tegap : walau hanya sekejap, persis saat refeks hammer menyentuh bagian patella . Tak ayal, selembar visum et repertum yang ada di tanganku melayang lemah gemulai: perlahan tapi pasti. Ingin rasanya aku segera meremas benda tak berdosa itu, benda yang dulu menjadi lambang kebanggaanku kini menjadi lambang kedukaan bagiku. Ingin