Skip to main content

CARA "MENJUAL DIRI" DI HADAPAN CALON BOS

CRAZYBLOG


Kali ini saya masih ingin mengupas lagi isi buku JOB HUNTING karya FEBE CHEN.Udah dibaca belum cara mencari berita lowongan kerja di posting sebelumnya ? Kalo belum, baca dulu deh di sini atau mau baca belakangan juga boleh.

Well, kali ini mau mengupas tuntas tentang bagaimana sih cara kamu "menjual diri" di hadapan para calon bos? Eits jangan negatif thinking dulu. Menjual diri yang saya maksud itu cara mempromosikan diri kamu di hadapan calon bos. Karena pertanyaan "orang seperti apakah Anda?" menjadi pertanyaan yang wajib dilontarkan oleh setiap calon bos pada saat menyeleksi calon pegawai barunya. Kalo kamu gak pintar-pintar menyusun kata-kata promosi, bisa-bisa kamu malah gagal di tahap seleksi tersebut, padahal kualifikasi kamu sangat memenuhipersyaratan. Saya akan segera share bagaimana cara menjawab pertanyaan calon bos kamu. Semuanya akan saya himpun dalam wacana What Kind of Person Are you??

1. "Apa saja kemampuan dan bakat yang kamu miliki?"
beberapa potensi kandidat dapat dibuktikan dalam bentuk ijazah. Ini adalah bukti kemampuan intelektual. Serta keahlian praktis yang dapat dibuktikan, misalnya: tes menerjemahkan bagi pelamar menjadi penerjemah. Keahlian praktis masih dapat dikembangkan dengan banyak berlatih. Jadi kalo boleh kasih saran terutama buat temen-temen yang masih di bangku sekolah atau kuliah ikutilah seminar atau kegiatan yang kira-kira memiliki dampak positif bagi masa depan kalian dan bisa mempermudah kalian untuk mencari kerja nanti. karena itu bisa menjadi nilai plus yang membuat kamu berbeda daripada kandidat lain. Di halaman lain dalam buku JOB HUNTING, Febe Chen mengutip pernyataan Hermawan Kartajaya yang berbunyi: "Anda tidak perlu mejdi yang terbaik di semua bidang. You just need to be different in something. Posisikan diri Anda berdasarkan keunikan tersebut untuk membangun image."

2. "Bagaimaa sikap kamu dalam bekerja sama dengan oran lain? Peran seperti apa yang kamu mainkan dalam tim itu? Pemimpin, atau anggota pemimpin? Atau kamu lebih suka bekerja sendiri?

Nah coba deh kamu coba jawab sendiri, orang seperti apakah amu yang sebenarnya dalam sebuah tim?

3. Sebutkan juga apa motivasi kamu bekerja di perusahaan tempat
a. Tujuan atau pencapaian yang kamu harapkan dari perusahan tersebut
b. langkah-langkah yang kamu ambiluntuk meraih tujuan
c. bagaimana cara dan sikap kamu dalam menghadapi kesulitan dan masalah de el el.
4. Bagaimana kamu menyikapi lingkungan kamu?

Well sekian dulu ya happy tuesday kali ini, besok pagi ada lagi kok,, stay tone yaq!! Wassalamualaikum wr.wb.

yang mau interaktif bisa follow TL saya FB:Isni Hamdiana atau twitteer @izntdeanna...terimakasihh

Comments

Popular posts from this blog

OVERQUALIFIED: SALAH SATU ALASAN PENOLAKAN KERJA

CRAZYBLOG Hai blog walker!! Masih soal bukunya Febe Chen:JOB HUNTING!!! Tahukah kamu alasan penolakan kerja???? Salah satunya adalah mungkin kamu overqualified. Overqualified adalah suatu keadaan di mana kamu melamar pekerjaan yang tingkatannya di bawah kemampuan kamu, atau tidak sesuai dengan kemampuan kamu. Contohnya kamu sebelumnya bekerja sebagai manajer, lalu kamu melamar sebagai office boy, nah hasilnya adalah kamu menjadi pegawai yang terlalu “bermutu”. Meskipun kamu sanagt menginginkan pekerjaan tersebut, tapi tetap saja hal itu membuat pemeberi kerja merasa was-was. Kenapa? Ini dia jawabannya dikutip dari buku Job Hunting (Febe Chen). orang yang over qualified dikhawatirkan akan menjadi bosan dengan pekerjaan-pekerjaan di bawah standar kemampuannya. Atau ia punya banayak kelebihan dan skill disbanding pekerjaan sehari-hari yang dikerjakannya. Akibatnya adalah kebosanan, dan motivasi bekerja menjadi berkurang. gaji yang diberikan berada di bawa

Cerbung

16.24 Aku menunduk lemas.. persendianku bagaikan 2 kutub magnet yang sejenis : tolak-menolak dan tak mau saling terkait;atau ibarat dua benda sejenis yang ber-adhesi ria: tak semestinya. Tak ada kekuatan untuk mempertahankan tubuhku dari tarikan gravitasi. “Bruuuk!!!”. Aku ambruk, jatuh ke lantai, tapi dokter Ida segera membangunkanku dan membantuku duduk di sofa maroon : warna kesukaanku. Seharusnya aku tidak perlu jatuh, atau lebih tepatnya aku seharusnya duduk di depan dokter Ida : di balik meja. Tapi hasil test laboratorium yang ditunjukkan padaku bagai stimulant dahsyat yang membuat kakiku refleks memberikan daya dan gaya pada tubuhku untuk berdiri tegap : walau hanya sekejap, persis saat refeks hammer menyentuh bagian patella . Tak ayal, selembar visum et repertum yang ada di tanganku melayang lemah gemulai: perlahan tapi pasti. Ingin rasanya aku segera meremas benda tak berdosa itu, benda yang dulu menjadi lambang kebanggaanku kini menjadi lambang kedukaan bagiku. Ingin